Srikandi News

Empat Warga Tewas Tertembak di Papua

Berbagi Berita Ini Keteman
Kepolisian Daerah Papua memastikan hanya empat warga yang meninggal akibat aksi penembakan Senin kemarin. Insiden ini diduga dilakukan aparat gabungan TNI-Polri di Kabupaten Enarotali, Paniai, Papua.

Meski sempat mencenkam karena warga mengepung Polsek dan Koramil Enarotali, tapi menurut Kapolda Papua, Irjen (Pol) Yotje Mende mengatakan, situasi di Enarotali Ibukota Paniai sudah kondusif. Hari ini, konsentrasi massa berada di lokasi penyemayaman empat korban penembakan, yaitu di Kantor Distrik Paniai Timur. 

"Situasi Enarotali sudah kondusif berkat peran serta pemerintah daerah, tokoh masyarakat, adat, agama. Masyarakat untuk tenang serta tidak mudah terprovokasi oleh hasutan kelompok-kelompok tak bertanggung jawab,"ujar Kapolda kepada wartawan, Selasa 9 Desember 2014.

Adapun jumlah korban tewas, sambung Kapolda, sesuai laporan dari lapangan, hanya ada empat orang. Sementara korban luka dan masih dirawat di Rumah Sakit Madi sebanyak 10 orang. 
 
"Memang laporan awal dari Kapolres warga yang tewas 8 orang, bahkan sempat simpang siur, namun kemudian belakangan setelah diidentifikasi hanya empat orang," katanya. 

Nama korban tewas, Yulian Yeimo (16), Simon Degei (17), Alfius Gobai, Alfius Youw. Sementara korban luka, Jeri Gobai (16), Oktavianus Gobai, Noach Gobai, Yulian Mote (36), Andreas Dogopia 23, Yulianus Tebay (40), Naftalis Neles Gobai (40), Jeremian Kayame (59), Italia Edoway (35), Albernadu (10). 

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki pelaku penembakan. Tim masih mengolah informasi seputar asal arah tembakan.

"Tembakan secara tiba-tiba datang dari arah Gunung. Sehingga belum bisa dikatakan tembakan berasal dari aparat TNI atau Polri," ujarnya. 

Adapun pengakuan Kapolres Paniai, anggota TNI maupun Polri yang saat itu berhadapan dengan massa, hanya mengeluarkan tembakan peringatan ke atas. 

"Masih harus diselidiki oleh tim, untuk mengetahui kebenarannya. Kalau memang itu tembakan peringatan harus dengan peluru karet bukan pekulu tajam," katanya. 

Bila hasil penyelidikan menyimpulkan ada oknum anggota yang melakukan penembakan yang tidak sesuai prosedur, tentu akan ditindak secara tegas. 

"Kalau memang hasil investigasi, ada anggota bertindak di luar protap akan ditindak tegas," katanya. 

Mengenai kronologis kejadian, kata Kapolda, sesuai laporan Kapolres Paniai, diawali selisih paham aparat keamanan dengan warga di salah satu Kampung di Gunung Merah. 
"Saat itu ada kendaraan aparat keamanan melintas, tapi tidak menyalakan lampu, sehingga ditegur, lantas terjadi keributan," ujarnya. 

Setelah keributan, sejumlah warga kemudian memblokir Jalan Gunung Merah. Polres Paniai lalu mencoba membuka blokir jalan. 

"Tidak berapa lama setelah palang dibuka, tiba-tiba ada tembakan dan dari arah Gunung, lalu sejumlah massa turun dari Gunung menyerang Kantor Koramil dengan cara melemparinya dengan batu. Tiga kendaraan mobil yang parkir di halaman di rusak," ujarnya.

Setelah merusak kantor Koramil, massa lalu bergeser merusak Kantor Polsek, di sana mereka juga merusak satu mobil. Saat penyerangan dari massa, aparat hanya mengeluarkan tembakan peringatan. Saat massa berhasil mundur, ternyata diketahui ada warga yang tewas. 

"Korban tewas di ketahui saat massa sudah berhasil dipukul mundur," katanya. (ren)