Tangguhnya Kapal TNI AL untuk Gempur Pencuri Ikan
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan
Simorangkir mengatakan bahwa TNI AL punya sekitar 140 kapal perang yang
siap bertugas mengamankan seluruh wilayah Indonesia. "Kapal-kapal perang
tersebut terdiri dari delapan satuan kapal perang," Senin, 22 Desember 2014.
Kedelapan satuan tersebut terdiri dari: Satuan Kapal Patroli, Satuan Kapal Cepat, Satuan Kapal Korvet, Satuan Kapal Selam, Satuan Kapal Bantu, Satuan Kapal Amfibi, dan Satuan Kapal Penebar Ranjau. Namun setidaknya ada tiga satuan kapal yang jadi tulang punggung patroli maritim Indonesia, yakni satuan kapal patroli, satuan kapal cepat, dan satuan kapal korvet.
Berdasarkan penelusuran Tempo, setidaknya ada 32 kapal kelas korvet yang dimiliki TNI AL. Sekitar 11 kapal korvet bertugas di Komando Armada Barat dan 21 kapal lainnya berdinas di Komando Armada Timur. Sebagai contoh satuan korvet antara lain kapal Sigma Class buatan Belanda, Parchim Class bekas pakai dari Jerman Timur, dan yang paling baru adalah Bung Tomo Class buatan Inggris.
Kapal perang Sigma Class
Kapal perang dengan panjang 90 meter ini mampu melakukan serangan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara. TNI Angkatan Laut memiliki empat unit kapal Sigma class, yakni KRI Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Frans Kaisiepo-368. Kapal ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 28 knot.
Kapal buatan Damen's Schelde Naval Shipbuilding, Belanda ini dipersenjatai delapan peluru kendali C-802 dengan jangkauan maksimum 120 kilometer, empat rudal P-800 Oniks atau Yakhont dengan jangkauan maksimum 300 kilometer. Masih ada empat peluru kendali antiserangan udara Mistral, satu unit meriam Oto Melara kaliber 76 milimeter, dan 12 torpedo Honeywell MK.
Kapal perang Fregate Van Speijk Class
Angkatan Laut memiliki enam unit kapal perang yang dibeli dari Belanda pada awal tahun 1980. Kapal sepanjang 113,42 meter ini telah mengalami modernisasi persenjataan. Salah satu andalannya, empat peluru kendali P-800 Oniks/ Yakhont dengan jangkauan maksimum 300 kilometer, berkecepatan 2,5 mach. Keenam kapal Van Speijk Class diberi nama, KRI Ahmad Yani, KRI Slamet Riyadi, KRI Yos Sudarso, KRI Abdul Halim Perdanakusuma, dan KRI Satsuit Tubun.
Kapal perang Korvet Parchim Class
Kapal korvet jenis ini merupakan peninggalan armada perang Jeman Timur yang dibeli pemerintah tahun 1993. Kapal sepanjang 73 meter tersebut memiliki kamauan serangan ke objek di permukaan laut, dibawah laut, dan pesawat udara. Setidaknya ada 16 unit kapal jenis ini yang masih dioperasikan TNI AL.
Angkatan Laut juga memiliki sekitar 13 armada yang termasuk dalam satuan kapal cepat. Sementara untuk satuan kapal patroli, setidaknya TNI AL punya 50 unit.
Kedelapan satuan tersebut terdiri dari: Satuan Kapal Patroli, Satuan Kapal Cepat, Satuan Kapal Korvet, Satuan Kapal Selam, Satuan Kapal Bantu, Satuan Kapal Amfibi, dan Satuan Kapal Penebar Ranjau. Namun setidaknya ada tiga satuan kapal yang jadi tulang punggung patroli maritim Indonesia, yakni satuan kapal patroli, satuan kapal cepat, dan satuan kapal korvet.
Berdasarkan penelusuran Tempo, setidaknya ada 32 kapal kelas korvet yang dimiliki TNI AL. Sekitar 11 kapal korvet bertugas di Komando Armada Barat dan 21 kapal lainnya berdinas di Komando Armada Timur. Sebagai contoh satuan korvet antara lain kapal Sigma Class buatan Belanda, Parchim Class bekas pakai dari Jerman Timur, dan yang paling baru adalah Bung Tomo Class buatan Inggris.
Kapal perang Sigma Class
Kapal perang dengan panjang 90 meter ini mampu melakukan serangan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara. TNI Angkatan Laut memiliki empat unit kapal Sigma class, yakni KRI Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Frans Kaisiepo-368. Kapal ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 28 knot.
Kapal buatan Damen's Schelde Naval Shipbuilding, Belanda ini dipersenjatai delapan peluru kendali C-802 dengan jangkauan maksimum 120 kilometer, empat rudal P-800 Oniks atau Yakhont dengan jangkauan maksimum 300 kilometer. Masih ada empat peluru kendali antiserangan udara Mistral, satu unit meriam Oto Melara kaliber 76 milimeter, dan 12 torpedo Honeywell MK.
Kapal perang Fregate Van Speijk Class
Angkatan Laut memiliki enam unit kapal perang yang dibeli dari Belanda pada awal tahun 1980. Kapal sepanjang 113,42 meter ini telah mengalami modernisasi persenjataan. Salah satu andalannya, empat peluru kendali P-800 Oniks/ Yakhont dengan jangkauan maksimum 300 kilometer, berkecepatan 2,5 mach. Keenam kapal Van Speijk Class diberi nama, KRI Ahmad Yani, KRI Slamet Riyadi, KRI Yos Sudarso, KRI Abdul Halim Perdanakusuma, dan KRI Satsuit Tubun.
Kapal perang Korvet Parchim Class
Kapal korvet jenis ini merupakan peninggalan armada perang Jeman Timur yang dibeli pemerintah tahun 1993. Kapal sepanjang 73 meter tersebut memiliki kamauan serangan ke objek di permukaan laut, dibawah laut, dan pesawat udara. Setidaknya ada 16 unit kapal jenis ini yang masih dioperasikan TNI AL.
Angkatan Laut juga memiliki sekitar 13 armada yang termasuk dalam satuan kapal cepat. Sementara untuk satuan kapal patroli, setidaknya TNI AL punya 50 unit.