UFO itu adalah pesawat mata mata U - 2 milik Angkatan Udara Amerika Serikat
CIA secara resmi mengakui adanya tempat penelitian rahasia Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Area 51.
Dokumen yang diperoleh oleh universitas di Amerika ini menjelaskan adanya pengambilalihan sebuah lokasi di wilayah Nevada pada 1955 untuk pengujian pesawat pengintai rahasia U-2.
Lokasi terpencil di gurun yang mengelilingi Danau Groom dipilih karena berdekatan dengan fasilitas pengujian nuklir.
"U-2 sangat rahasia," kata jurnalis pertahanan Inggris, Chris Pocock, dan penulis sejarah program pengembangan pesawat U-2 tersebut, kepada BBC.
"Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal tentang itu."
Pesawat mata mata AS U-2
Pesawat U-2 yang dibuat untuk memata-matai Uni Soviet dimasa perang dingin, masih diterbangkan oleh Angkatan Udara AS.
Laporan UFO
Dokumen sejarah internal CIA tentang program U-2 pada 1992, awalnya dibuka untuk publik pada 1998 dengan banyak penyuntingan.Banyak rincian yang 'gelap' baru terungkap bulan ini setelah adanya peeamanan Nasional di Universita George Washington, Washington DC.
Lokasi Area 51 dipilih untuk program U-2 pada tahun 1955 setelah CIA dan staf angkatan udara melakukan survei udara.
Menurut sejarah, Presiden Dwight Eisenhower secara personal menandatangani mengambilalihan tanah itu.
Pejabat dari CIA, Angkatan Udara, dan kontraktor bangunan U-2 yaitu Lockheed, mulai pindah ke fasilitas ini pada Juli 1955.
Disamping pengembangan program pesawat U-2, dokumen sejarah ini juga mencoba untuk menjelaskan daya tarik publik dengan Area 51 dan hubungannya dengan UFO dan makhluk luar angkasa.
Dokumen ini mencatat bahwa pengujian pesawat U-2 pada 1950 -dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada pesawat komersial- menyulut "peningkatan yang signifikan terhadap laporan benda terbang yang tak dikenal (UFO)".
"Pada saat itu, tidak ada yang percaya penerbangan berawak bisa terbang di atas 60.000 kaki [seperti U-2], sehingga [orang kebanyakan] tidak ada yang menyangka akan melihat sebuah benda yang begitu tinggi di langit," catatan penulis Gregory Pedlow dan Donald Welzenbach. (BBC)