Srikandi News

PBB: Penggunaan Senjata Kimia di Suriah Merupakan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Berbagi Berita Ini Keteman
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan setiap penggunaan senjata kimia di Suriah merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang akan mengakibatkan konsekuensi serius jika tuduhan itu terbukti benar.


Dalam kunjungannya ke Seoul, Jumat (23/8) Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan bahwa penggunaan senjata kimia dalam keadaan apapun juga akan melanggar hukum internasional.

Para pemimpin oposisi dan aktivis Suriah menuduh pemerintah Suriah menggunakan gas beracun dalam serangan artileri dan roket terhadap kawasan-kawasan pinggiran kota Damaskus yang dikuasai pemberontak pada hari Rabu.

Mereka mengatakan ratusan warga sipil tewas dan melansir video yang menayangkan banyak mayat orang dewasa dan anak-anak tergeletak di tanah tanpa ada tanda-tanda luka. Jumlah maupun penyebab kematian itu tidak dapat dikukuhkan secara independen.

Pemerintahan Assad telah menyangkal menggunakan senjata kimia dalam pertempuran hari Rabu. Pemerintah menuduh oposisi menggunakan senjata kimia sebelumnya tahun ini di dekat Aleppo. Satu tim PBB telah berada di lapangan di Suriah untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan itu. 
 
 

Tuduhan Serangan Kimia di Suriah Picu Keprihatinan Dunia 

 Kementerian Luar Negeri Rusia hari Jumat (23/8) mengatakan klaim oposisi Suriah bahwa ratusan tewas akibat serangan gas beracun minggu ini seharusnya diselidiki secara obyektif.

 Rusia dan China bergabung dalam seruan internasional agar dilakukan penyelidikan atas dugaan serangan gas beracun di pinggiran ibukota Suriah, sementara Presiden Amerika Barack Obama menyatakan insiden yang dilaporkan itu merupakan "keprihatinan serius."

Kementerian Luar Negeri Rusia hari Jumat (23/8) mengatakan klaim oposisi Suriah bahwa ratusan tewas akibat serangan gas beracun minggu ini seharusnya diselidiki secara obyektif dan menyerukan Suriah agar bekerja sama.

Moskow juga meminta pasukan pemberontak menjamin keamanan perjalanan para penyidik PBB yang sudah berada di Suriah menyelidiki dugaan penggunaan bahan kimia sebelumnya. Kementerian itu merilis pernyataan setelah percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry.

Amerika mendesak dilakukan penyelidikan yang dipimpin PBB. Presiden Obama kepada stasiun televisi CNN mengatakan para pejabat masih mengumpulkan informasi tetapi menyebut serangan yang dilaporkan itu "keprihatinan yang mendalam." Tetapi Presiden Obama juga mengatakan kepada CNN, gagasan bahwa Amerika bisa masuk begitu saja dan mengatasi masalah di Suriah adalah "dibesar-besarkan."

Kementerian Luar Negeri China hari Jumat (23/8) juga mendukung seruan bagi penyelidikan PBB. Kepada kantor berita resmi Xinhua, juru bicara Kemenlu mengatakan, China "menentang keras" penggunaan senjata kimia tidak peduli pihak mana yang bertanggungjawab.(Reuters/AP/VOA)