Paskhas Latihan Operasi Militer Selain Perang
PENTAK LANUD HND
RAPPELLILNG. Dua orang anggota Paskhas sedang latihan rappelling, turun dari heli menggunakan tali.
MANDAI, FAJAR –
Menyahuti tuntutan zaman, ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), bukan lagi negara lain, termasuk gerakan
pengacau keamanan (GPK), tetapi pada berbagai bencana, maka Batalyon 466
Pasukan Khusus (Paskhas), lebih fokus pada latihan operasi kemanusiaan
ketimbang latihan operasi tempur.RAPPELLILNG. Dua orang anggota Paskhas sedang latihan rappelling, turun dari heli menggunakan tali.
Buktinya, Jumat 14 September kemarin, sebanyak 49 personel Yon 466 Paskhas, melaksanakan latihan rappelling dan hoisting, di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar.
Menggunakan pesawat angkut tempur Heli Super Puma TNI-AU dengan pilot, Mayor Pnb Fahlevi dan Copilot Kapten Pnb Ageng, terlihat sejumlah personel diturunkan dari pesawat menggunakan tali. “Latihan ini, merupakan latihan rappelling dan hoisting. Sasarannya, mencapai profesionalisme dalam rangka mendukung salah satu tugas pokok Yon 466 Paskhas, yaitu Sear And Rescue (SAR) Tempur (Combat SAR),” jelas Komandan Batalyon 466 Paskhas, Letkol Psk Sujatmiko.
Selain itu, lanjut Sujatmiko, juga mendukung program Captensi Penerbang Skuadron Udara 6 yang sedang melaksanakan stand by SAR di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. “Yang pasti, latihan ini untuk meningkatkan kemampuan prajurit Batalyon 466 Paskhas, dalam melaksanakan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) berupa bantuan kemanusiaan dan Operasi Penanggulangan bencana alam,” terangnya. (rin/lis)
Berita Terkait:
» | Lanud-Telkom Sosialisasi Astinet |
» | Lanud Gelar Tes KIBI |
» | Lanud Pamerkan Senjata Tembus Tembok |
» | TNI AU Beli 16 Super Tucano |
» | Kegiatan Bulan Bakti TNI-AU Ditutup |