Yaman Gagalkan Rencana Al-Qaida, AS Lancarkan Serangan Pesawat Tanpa Awak
Para pejabat mengatakan serangan pesawat tak berawak Kamis menarget sebuah kendaraan di provinsi Marib.
Serangan pesawat tak berawak AS diduga telah menewaskan sedikitnya enam tersangka militan al-Qaida di Yaman, melanjutkan serangkaian serangan di tengah peringatan Amerika Serikat tentang ancaman teroris dan operasi kontraterorisme oleh pemerintah Yaman.
Ini adalah serangan pesawat tak berawak keenam di Yaman dalam waktu kurang dari dua minggu. AS telah berulang kali menggunakan serangan pesawat tak berawak dalam beberapa tahun terakhir untuk untuk menarget anggota al-Qaeda.
Pemerintah Yaman mengatakan Rabu mereka telah menggagalkan rencana al-Qaida untuk merebut dua kota di selatan dan menyerbu fasilitas minyak dan gas strategis di dekatnya. Mereka mengatakan rencana itu termasuk menculik atau membunuh orang asing yang bekerja di sana.
Amerika Serikat menutup misi diplomatik di Timur Tengah dan Afrika akhir pekan lalu karena ancaman serangan. Minggu ini, Departemen Luar Negeri AS memerintahkan staf non-esensial untuk meninggalkan Yaman, memindahkan mereka ke konsulat AS di Frankfurt, Jerman.
Dalam pidato hari Rabu kepada marinir di Camp Pendleton, California, Presiden AS Barack Obama mengatakan bangsa Amerika menanggapi ancaman itu dengan serius, namun tidak akan mundur.
Serangan pesawat tak berawak AS diduga telah menewaskan sedikitnya enam tersangka militan al-Qaida di Yaman, melanjutkan serangkaian serangan di tengah peringatan Amerika Serikat tentang ancaman teroris dan operasi kontraterorisme oleh pemerintah Yaman.
Ini adalah serangan pesawat tak berawak keenam di Yaman dalam waktu kurang dari dua minggu. AS telah berulang kali menggunakan serangan pesawat tak berawak dalam beberapa tahun terakhir untuk untuk menarget anggota al-Qaeda.
Pemerintah Yaman mengatakan Rabu mereka telah menggagalkan rencana al-Qaida untuk merebut dua kota di selatan dan menyerbu fasilitas minyak dan gas strategis di dekatnya. Mereka mengatakan rencana itu termasuk menculik atau membunuh orang asing yang bekerja di sana.
Amerika Serikat menutup misi diplomatik di Timur Tengah dan Afrika akhir pekan lalu karena ancaman serangan. Minggu ini, Departemen Luar Negeri AS memerintahkan staf non-esensial untuk meninggalkan Yaman, memindahkan mereka ke konsulat AS di Frankfurt, Jerman.
Dalam pidato hari Rabu kepada marinir di Camp Pendleton, California, Presiden AS Barack Obama mengatakan bangsa Amerika menanggapi ancaman itu dengan serius, namun tidak akan mundur.
Yaman Gagalkan Rencana Al-Qaida, AS Lancarkan Serangan Pesawat Tanpa Awak
Pengumuman pemerintah Yaman muncul pada hari yang sama saat Amerika
diduga melancarkan serangan pesawat tanpa awak yang menewaskan
sedikitnya tujuh anggota al-Qaidadi Yaman. Mereka mengatakan rencana
al-Qaida tersebut mencakup penculikan dan pembunuhan warga asing yang
bekerja di fasilitas itu.
Serangan ini terjadi setelah Amerika mengingatkan adanya serangan teroris yang memicu Washington menutup misi-misi diplomatik di seluruh Timur Tengah dan Afrika pekan lalu.
Rajeh Badi, juru bicara perdana menteri Yaman, Rabu (7/8) mengatakan rencana al-Qaida yang digagalkan itu melibatkan puluhan militan al-Qaida yang menyamar dengan seragam tentara Yaman dan menyerang kota Mukalla dan Ghayl Bawazeer.
Rajeh Badi menambahkan operasi itu mencakup rencana untuk mengambil alih terminal minyak Mina al-Dhaba yang dikelola Kanada di daerah Mukallah dan fasilitas lain di dekat Ghayl Bawazeer, sementara militan lainnya akan berupaya meledakkan jalur pipa minyak, yang mengancam ekspor minyak Yaman.
Badi mengatakan rencana al-Qaida itu digagalkan setelah pemerintah Yaman mengirim tambahan pasukan ke sekitar fasilitas yang menjadi target dan melarang siapapun memasuki daerah itu.(Reuters/VOA)
Serangan ini terjadi setelah Amerika mengingatkan adanya serangan teroris yang memicu Washington menutup misi-misi diplomatik di seluruh Timur Tengah dan Afrika pekan lalu.
Rajeh Badi, juru bicara perdana menteri Yaman, Rabu (7/8) mengatakan rencana al-Qaida yang digagalkan itu melibatkan puluhan militan al-Qaida yang menyamar dengan seragam tentara Yaman dan menyerang kota Mukalla dan Ghayl Bawazeer.
Rajeh Badi menambahkan operasi itu mencakup rencana untuk mengambil alih terminal minyak Mina al-Dhaba yang dikelola Kanada di daerah Mukallah dan fasilitas lain di dekat Ghayl Bawazeer, sementara militan lainnya akan berupaya meledakkan jalur pipa minyak, yang mengancam ekspor minyak Yaman.
Badi mengatakan rencana al-Qaida itu digagalkan setelah pemerintah Yaman mengirim tambahan pasukan ke sekitar fasilitas yang menjadi target dan melarang siapapun memasuki daerah itu.(Reuters/VOA)