Densus 88 tangkap pencari dana bom Kedutaan Myanmar
Tim Detasemen Khusus Antiteror 88 kembali menangkap satu anggota jaringan kelompok teroris yang diduga terkait dengan rencana pengeboman di Kedutaan Besar Myanmar, Mei lalu.
"Syaiful adalah pencari dana dari kelompok teroris yang dipimpin oleh Rohadi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Ronny Sompie ketika dihubungi BBC hari ini.
Kelompok teroris yang dipimpin oleh Rohadi yang berusaha mengebom Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta bulan Mei lalu.
Teror terhadap Myanmar dan tempat peribadatan umat Budha terjadi sejak meningkatnya konflik yang mengakibatkan terusirnya etnis Muslim di Rohingya, Myanmar.
"Syaiful ditangkap di tempat parkir dekat pintu masuk Hotel Garuda Inn Jalan Malioboro, Yogyajarta pada Jumat lalu sekitar jam 22:45 WIB oleh tim Densus 88," ketika dihubungi BBC via telepon, hari ini.
Polisi masih menyelidiki apakah Syaiful terkait dengan Klik pengeboman vihara Ekayana, Jakarta Barat, 5 Agustus lalu.
Pengamanan Borobudur diperketat
Pada saat ditangkap, Syaiful yang termasuk daftar pencarian orang sedang bersama dengan adik iparnya, Bayu Dwi Ardianto alias Bayu, yang merupakan warga Sleman.
Bayu saat ini sedang dimintai keterangan oleh Densus 88 dalam waktu 7x24 jam.
Terkait dengan tertangkapnya terduga teroris di Yogyakarta, Sompie mengatakan kepolisian saat ini memperketat pengawasan di candi Buddha terbesar yaitu Borobudur.
"Candi Borobudur karena didatangi sebagai objek wisata juga kita berikan perhatian lebih disamping pengamanan yang ada," kata Sompie.(BBC)
Seperti dikutip dari Koran Tempo, setelah penangkapan ini Kepolisian Resor Magelang, Jawa Tengah mengerahkan 175 personel untuk membantu mengamankan candi Borobudur, selain pengawasan oleh internal pengurus candi.