Srikandi News

Tawanan X Israel: Ben Zygier 'bocorkan rahasia Mossad'

Berbagi Berita Ini Keteman

Israel diam-diam memenjarakan seorang pria Australia yang bekerja untuk badan intelijen Mossad karena menduga ia telah membocorkan rincian pekerjaannya, seperti dilaporkan sebuah program berita Australia.
ABC News mengatakan Ben Zygier dicurigai oleh Israel telah memberikan informasi pada badan keamanan Australia mengenai operasi Mossad.
Pekan lalu, ABC mengidentifikasi Zygier sebagai Tawanan X Israel, yang keberadaannya tidak pernah diakui oleh Israel.
Ia dilaporkan gantung diri beberapa bulan setelah kasusnya mengemuka pada 2010.
Laporan di program Foreign Correspondent ABC yang mengidentifikasi Zygier, menjadi subyek debat media panas di Israel, setelah Israel mengeluarkan perintah tutup mulut untuk mencegah publikasi rincian cerita ini.
Pembatasan kemudian dilonggarkan dan sejumlah anggota parlemen Israel meminta diakhirinya praktik sensor media di negara itu.

Misi Italia

Menurut laporan Foreign Correspondent terakhir, Zygier bertemu dengan sejumlah agen dari Organisasi Intelijen Keamanan Australia (Asio) dan menceritakan tentang operasi rahasia yang ia lakukan.
Program itu mengatakan salah satu operasi adalah misi super rahasia di Italia, di mana Zygier mengajukan permohonan visa kerja.
Foreign Correspondentmengatakan Zygier mengganti namanya beberapa kali dan memiliki beberapa paspor yang ia gunakan untuk pekerjaan Mossad di Eropa dan Timur Tengah.
Program itu juga mengklaim ia mendirikan perusahaan komunikasi di Eropa untuk Mossad yang mengekspor komponen-komponen elektronik ke negara-negara Arab dan Iran.
Israel, dan sejumlah negara Barat serta kekuatan lain, menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir, tuduhan itu telah disangkal oleh Iran.
ABC mengatakan Mossad mengetahui Zygier berkomunikasi dengan agen Asio dalam salah satu kunjungan ke Australia.
Ia diyakini ditangkap pada 2010 dan dipenjara secara rahasia di fasilitas dengan pengamanan maksimum yaitu penjara Ayalon.
Hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela pentingnya menjaga informasi agar tidak bocor kepada publik.


CIA operasikan pangkalan rahasia di Arab Saudi


Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) telah mengoperasikan pangkalan udara rahasia di Arab Saudi selama dua tahun terakhir.
Media  sebelumnya mengetahui keberadaan pangkalan tersebut tetapi baru kali ini melaporkannya. Media online AS mengungkap keberadaan pangkalan itu pada Selasa (05/02) malam waktu Amerika.
Pangkalan udara yang namanya tidak disebutkan itu dibangun untuk memburu para anggota al-Qaida di Yaman.
Dari pangkalan rahasia terpencil di Arab Saudi, CIA melancarkan serangan dengan pesawat tak berawak dengan sasaran militan al-Qaida di wilayah Yaman, termasuk serangan yang menewaskan agen al-Qaida kelahiran Amerika Serikat, Anwar al-Awlaki, pada 2011.
Ia adalah ulama yang dianggap sebagai pemimpin operasi eksternal bagi kelompok al-Qaida di Yaman yang dikenal dengan nama al-Qaida di Semenanjung Arab.
Sejauh ini lokasi pangkalan udara rahasia itu belum terungkap.
Wartawan BBC, Bill Law, melaporkan fakta bahwa serangan udara dengan pesawat tak berawak Amerika Serikat yang dilancarkan dari pangkalan rahasia di Arab Saudi merupakan hal yang memalukan bagi pemerintah kerajaan itu.
Kelompok-kelompok konservatif telah lama menuduh pihak berwenang Arab Saudi terlalu dekat dengan Amerika Serikat.
Mereka antara lain keberatan dengan kehadiran pasukan asing non-Muslim di Arab negara mereka.