Srikandi News

TNI-AL Lakukan Uji Coba Senjata Strategis

Berbagi Berita Ini Keteman
  P-800/SSN-X-26 Yakhont, jenis rudal jelajah permukaan-ke-permukaan anti yang jadi senjata andalan TNI-AL. Penggunaan rudal Yakhont dalam Latihan Armada Jaya XXXI/12 tahun 2012 adalah penembakkan Yakhont yang kedua kalinya oleh TNI-AL. Sebelumnya rudal Yakhont sudah pernah diuji coba tembak pada tanggal 20 April 2011 dengan KRI Oswald Siahaan (354) sebagai platform peluncuran

TNI Angkatan Laut akan melakukan uji coba senjata strategis yang dimiliknya, yakni rudal Yakhont, rudal Exocet MM 40, rudal C-802 serta penembakan Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari kapal dan kapal selam dengan sasaran kapal permukaan dalam latihan perang laut Armada Jaya XXXI/2012 di perairan Indonesia Kawasan Timur pada 25 September sampai 22 Oktober 2012. "Pelaksanaan uji coba penembakan senjata strategis yang dimiliki TNI Angkatan Laut merupakan kesempatan yang sangat baik, disamping untuk menguji keandalan senjata peluru kendali dan torpedo yang kita miliki, juga merupakan ajang pengukuran penguasaan prosedur dan mekanisme proses penembakan oleh para pengawaknya serta menjadi bukti nyata tingkat profesionalisme prajurit TNI AL," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno dalam sambutannya yang dibacakan Wakasal Laksamana Madya TNI Marsetio, pada Upacara Pembukaan Geladi Posko Latihan Armada Jaya XXXI/12 tahun 2012, di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa.


Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI Angkatan Laut pada siklus latihan tahunan, yang bertujuan mengukur kesiapan operasi, dari hasil pembinaan kekuatan dan kemampuan seluruh komponen Sistem Senjata Armada Terpadu yang dilaksanakan Kotama dan Satuan Kerja di Jajaran TNI AL. Selain itu, untuk mendukung peningkatan kesiagaan operasi TNI, dalam rangka mengantisipasi serta menghadapi kemungkinan timbulnya ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Latihan akan dilaksanakan mulai dari Laut Jawa hingga puncaknya operasi amfibi berupa pendaratan Pasukan Pendarat Marinir di Sangatta, Kalimantan Timur. Seluruh persenjataan TNI AL yang tergabung dalam SSAT yaitu kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan akan digelar pada latihan kali ini. Tidak kurang dari 35 kapal perang TNI AL dari berbagai jenis, seperti kapal selam, perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, perusak kawal, angkut tank, buru ranjau, kapal tanker, dan kapal bantu tunda akan dikerahkan. "Sepuluh diantaranya akan menembakkan peluru kendali," kata Kasal.

Latihan puncak yang melibatkan kurang lebih 5.500 personel ini juga mengerahkan enam pesawat udara, satu Batalyon Tim Pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat.

Latihan Armada Jaya XXXI/12 dilaksanakan dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, dimana pada tahap persiapan dilaksanakan kegiatan Geladi Posko pada 25 September sampai 2 Oktober 2012 di Seskoal. Sedangkan tahap pelaksanaan dilaksanakan kegiatan Geladi Lapangan atau Manuver Lapangan tanggal 9 sampai 22 Oktober 2012 di Laut Jawa dan Pantai Sangatta.

Kasal juga menyebutkan, pada tahun 2012 ini, sesuai dengan siklus Latihan TNI, akan dilaksakanan Latihan Gabungan TNI, sehingga Latihan Armada Jaya ini dapat dimanfaatkan sebagai latihan parsial guna menyongsong Latgab TNI 2012. "Pelaksanaan latihan ini harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan serius sesuai dengan tahapan latihan," katanya.

Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI AL dan dilaksanakan setiap tahun di wilayah yang berbeda, bahkan diusahakan seluruh pantai yang ada di Indonesia pernah dijadikan sebagai daerah latihan. Dengan menggelar latihan di daerah tersebut akan menjadi salah satu referensi bagi TNI AL, jika sewaktu-waktu dibutuhkan operasi sebenarnya.

Armada Jaya XXXI/2012 merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan di Sangatta, yang pertama pada 2005. Sedangkan 2007 latihan terbesar TNI AL dilaksanakan di Kaimana, Papua serta 2008 di Pantai Banongan dan 2009 di Pantai Banyuwangi, Situbondo Jawa Timur. "Kesuksesan latihan ini merupakan salah satu indikator bahwa TNI AL siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI dari setiap ancaman," kata Kasal.

www.kemhan.go.id