RADIKALISME dan TEROR
Dalam seminar " TEROR TAK KUNJUNG USIA " ada wacana sertifikasi da'i dan ustad, agar pemerintah dapat mengukur sejauh mana peran da'i dan ustad atau ulama dalam menumbuhkan gerakan radikalisme di Indonesia. Reaksi keras pun muali bermunculan dari kalangan umat Islam. MUI menolak usulan tersebut.
Menurut ketua forum ulama umat Indonesia, KH Athian Ali M Da'i, menilai ide tersebut merupahkan fitnah pemerintah melalui BNPT terhadap ulama(Rpublika.co.id 10/9). Potes keras juga berasal dari ketua umum PBNU, Said Agil siradj, gelar kyai atau ustadz bukan gelar pemberihan pemerintah. Gelar itu datang dengan sendirinya dari masyarakat. Sehingga tidak perluh dibutuhkan langkah sertifikasi(detiknews 10/9).
Slamah ini ada tuduhan bahwa ajaran Islam adalah ajaran RADIKAL yang menjadi sumber teroris. Menurut sosiollog agama Dadang Kahmad, penyebab radikalisme bukan hanya faktor agama, banyak faktor yang sangat komplek. Contohnya pendidikan rendah, ekonomi atau kecemburuan sosial lainya.
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa hanya Islam yang menjadi sorotan dan seolah olahajaran Islam adalah ajaran radika atau penyebeb teror. Di Indonesia ada RMS atau republik maluku selatan yang terdoktrin dengan ajaran kristen yang juga sering melakukan kkekerasan. Khususnya kekerasan terhadap umat Islam di Maluku. Di Inggris ada Tentara Republik Irlandia Sementara (Provisional Irish Republican Army, PIRA; umumnya dikenal sebagai IRA atau Provos) adalah organisasi paramiliter yang menginginkan persatuan Irlandia. Mereka meyakini bahwa hal ini akan tercapai hanya dengan mengadakan kampanye kekerasan terhadap kekuasaan INGGRIS.
Di India ada partai Hindu Bharatiya Janata yang mensponsori perebutan masjid Babri, rayusan umat muslim menjadi kurban.
Radikal sering di indentikan dengan tindakan anarkis, tindakan anarkis dering di picu oleh tindakan sistem politik yang ada.
Kenapa Islam yang menjadi tertuduh, kenapa Islam yang di kaitkan dengan peneybaran nilai radikal,...? Adakah misi lain dibalik ini semua,..?
Menurut ketua forum ulama umat Indonesia, KH Athian Ali M Da'i, menilai ide tersebut merupahkan fitnah pemerintah melalui BNPT terhadap ulama(Rpublika.co.id 10/9). Potes keras juga berasal dari ketua umum PBNU, Said Agil siradj, gelar kyai atau ustadz bukan gelar pemberihan pemerintah. Gelar itu datang dengan sendirinya dari masyarakat. Sehingga tidak perluh dibutuhkan langkah sertifikasi(detiknews 10/9).
Slamah ini ada tuduhan bahwa ajaran Islam adalah ajaran RADIKAL yang menjadi sumber teroris. Menurut sosiollog agama Dadang Kahmad, penyebab radikalisme bukan hanya faktor agama, banyak faktor yang sangat komplek. Contohnya pendidikan rendah, ekonomi atau kecemburuan sosial lainya.
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa hanya Islam yang menjadi sorotan dan seolah olahajaran Islam adalah ajaran radika atau penyebeb teror. Di Indonesia ada RMS atau republik maluku selatan yang terdoktrin dengan ajaran kristen yang juga sering melakukan kkekerasan. Khususnya kekerasan terhadap umat Islam di Maluku. Di Inggris ada Tentara Republik Irlandia Sementara (Provisional Irish Republican Army, PIRA; umumnya dikenal sebagai IRA atau Provos) adalah organisasi paramiliter yang menginginkan persatuan Irlandia. Mereka meyakini bahwa hal ini akan tercapai hanya dengan mengadakan kampanye kekerasan terhadap kekuasaan INGGRIS.
Pasukan IRA, di Irlandia Utara, 1985. Ada satu tentara yang berpura-pura
sebagai sandera dan memakai topeng pangeran charles.(photo : Harry Banson 2001)
sebagai sandera dan memakai topeng pangeran charles.(photo : Harry Banson 2001)
Serangan tentara IRA di markas militer Irlandia Utara
Di India ada partai Hindu Bharatiya Janata yang mensponsori perebutan masjid Babri, rayusan umat muslim menjadi kurban.
Radikal sering di indentikan dengan tindakan anarkis, tindakan anarkis dering di picu oleh tindakan sistem politik yang ada.
Kenapa Islam yang menjadi tertuduh, kenapa Islam yang di kaitkan dengan peneybaran nilai radikal,...? Adakah misi lain dibalik ini semua,..?