Al-Shabab Ancam Bunuh Semua Anggota Dewan
NAIROBI, KOMPAS.com - Kelompok militan Al-Shabab mengancam akan
membunuh semua anggota baru parlemen Somalia, Senin (24/9/2012), seraya
mengatakan bahwa seorang anggota dewan yang terbunuh a
khir pekan lalu merupakan target pertama.
"Pembunuhan terhadap Mustafa Haji Mohamed adalah tindakan para mujahid yang berkomitmen membunuh semua anggota parlemen," kata seorang pejabat kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu, kepada AFP.
Pejabat Al-Shabab itu yang meminta namanya tidak disebutkan itu menambahkan kelompoknya akan "membunuh satu persatu" dari 274 anggota parlemen yang masih tersisa.
Mustafa Haji Mohamed, mertua mantan presiden Sharif Sheikh Ahmad, ditembak mati, Sabtu (22/9/2012), saat meninggalkan masjid di Mogadishu. Mohamed merupakan anggota parlemen pertama yang ditarget sejak majelis rakyat baru dipilih pada Agustus lalu.
Presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud lolos dari upaya pembunuhan pada 12 September, hanya dua hari setelah dia terpilih, ketika sebuah bom bunuh diri mengguncang sebuah hotel di Mogadishu. Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas bom itu.
Setelah melalui masa perang selama lebih dari 20 tahun, Mogadishu mulai berbenah sejak Al-Shabab meninggalkan garis depan pertempuan. Bisnis dan pembangunan mulai berkembang pesat.
Namun, kelompok militan itu mengubah strategi dengan perang gerilya, termasuk bom-bom bunuh diri, dan masih menjadi ancaman kuat.
"Pembunuhan terhadap Mustafa Haji Mohamed adalah tindakan para mujahid yang berkomitmen membunuh semua anggota parlemen," kata seorang pejabat kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu, kepada AFP.
Pejabat Al-Shabab itu yang meminta namanya tidak disebutkan itu menambahkan kelompoknya akan "membunuh satu persatu" dari 274 anggota parlemen yang masih tersisa.
Mustafa Haji Mohamed, mertua mantan presiden Sharif Sheikh Ahmad, ditembak mati, Sabtu (22/9/2012), saat meninggalkan masjid di Mogadishu. Mohamed merupakan anggota parlemen pertama yang ditarget sejak majelis rakyat baru dipilih pada Agustus lalu.
Presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud lolos dari upaya pembunuhan pada 12 September, hanya dua hari setelah dia terpilih, ketika sebuah bom bunuh diri mengguncang sebuah hotel di Mogadishu. Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas bom itu.
Setelah melalui masa perang selama lebih dari 20 tahun, Mogadishu mulai berbenah sejak Al-Shabab meninggalkan garis depan pertempuan. Bisnis dan pembangunan mulai berkembang pesat.
Namun, kelompok militan itu mengubah strategi dengan perang gerilya, termasuk bom-bom bunuh diri, dan masih menjadi ancaman kuat.
